Rabu, 19 Maret 2014

Reinkarnasi Berbeda Dengan Punabhava.

Reinkarnasi berasal dari bahasa Latin yaitu Reincar dan Incarnate yang berarti masuk kembali ke dalam daging. Reinkarnasi merupakan istilah keyakinan jiwa seseorang tidak mati dengan tubuh, tanpa jiwa, atau bagian darinya, dapat masuk ke tubuh yang baru, baik pada manusia atau hewan. Reinkarnasi adalah istilah yang timbul dari gagasan bahwa orang akan dilahirkan dalam tubuh lain setelah mereka mati. Yang dilahirkan dari reinkarnasi bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu. Dalam ajaran Buddha, terlahir kembali merupakan bukti dari kehidupan yang berulang-ulang dari setiap makhluk yang disebut dengan istilah punabhava (pali) atau punarbhava (sansekerta). Setiap makhluk yang masih diliputi tanha (keinginan tanpa akhir) akan selalu terlahir kembali di salah satu dari 31 alam kehidupan.

Dari tiga macam tanha, yang paling berpengaruh dalam kelahiran kembali adalah bhava tanha (keinginan untuk terlahir) meskipun kama tanha (keinginan pemuasan nafsu indera) dan vibhava tanha (keinginan untuk memusnahkan diri). Darimana keinginan-keinginan itu muncul? Dari pikiran keinginan itu muncul oleh ucapan dan perbuatan keinginan itu dicetuskan.
 Rangkaian ini disebut sabagai karma yang akan menjadikan sebab dari yang diperoleh selanjutnya. Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut; sederhananya, bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderita. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh karma pada detik kematiannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari karma masing-masing.

 Punabbhava pada ajaran Budha tidaklah merujuk pada konsep reinkarnasi yang mengakui adanya sifat kekekalan roh atau entitas jiwa abadi yang mengalami perpindahan ke dalam bentuk tubuh ataupun fisik yang berbeda. Dalam reinkarnasi roh atau atma adalah kekal dan selalu berpindah-pindah dari satu kelahiran ke kelahiran berikutnya. Dalam punarbhava tidak ada roh atau atma yang kekal yang berpindah-pindah pada setiap kelahiran, tetapi kelahiran kembali hanya merupakan proses kesadaran yang berpindah dan berubah di setiap kelahiran baru. Kesadaran makhluk di kehidupan baru berbeda dengan kesadaran pada makhluk di kehidupan lalu. Ajaran buddha memandang sukma, roh, jiwa adalah tidak kekal seperti dikatakan dalam hukum tilakhana yaitu anatta, malainkan hanya merupakan proses yang selalu bergerak.

Kelahiran kembali juga bukan merupakan perpindahan kehidupan di satu alam ataupun perpindahan kehidupan dari satau alam ke alam yang lain. Kelahiran kembali merupakan kelangsungan proses kesadaran yang bergerak terus karena adanya kekuatan karma. Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia. Tetapi dikenal dengan istilah "penerusan" (patisandhi) dari nama, disebut Patisandhi-vinnana. Ketika seseorang akan meninggal dunia, kesadaran-ajal (cuti-citta) mendekati kepadaman dan didorong oleh kekuatan-kekuatan kamma. Kemudian, kesadaran-ajal (cuticitta) padam dan langsung menimbulkan kesadaran penerusan (patisandhi-vinnana) untuk timbul pada salah satu dari 31 Alam Kehidupan (Bhumi 31) sesuai dengan karmanya.

Hal ini secara umum disebut pula suatu permulaan dari bentuk kehidupan baru. Ada 4 cara tumimbal-lahirnya makhluk-makhluk dalam ajaran Buddha, yaitu :
 1. Jajabuja-Yoni : Makhluk yang lahir dari kandungan, seperti manusia, kuda, kerbau dan lain-lain
 2. Andaja-Yoni : Makhluk yang lahir dari telur, seperti Burung, ayam, bebek dan lain-lain. 
3. Sansedaja-Yoni : Makhluk yang lahir dari kelembaban, seperti nyamuk, ikan dan lain-lain. 
4. Opapatika-Yoni : Makhluk yang lahir secara spontan, langsung membesar, seperti para dewa, brahma, makhluk neraka, setan dan lain-lain
From : http://hinstinct.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar